“So,
Sohyun, you have an older sister. What is her occupation?” tanyaku.
“Emm..
she is a kindergarten teacher,” kata Sohyun sambil tersenyum.
Rany
langsung memandangku dengan tatapan aneh.
“Xen,
kamu udah nanya pertanyaan itu lho pas ketemu Sohyun pertama kali.” Dan entah
harus ditaruh mana muka ini.
Hari
indah dan cerah lainnya di Seoul. Hari ini kami rencanakan menghabiskan waktu
bersama Sohyun. Setelah mengganti-ganti jadwal, kami temukan waktu pas untuk
hang out bareng Sohyun, teman Korea kenalan kami, ya hari keempat ini. Seoul
yang cerah tampaknya mendukung suasana hati kami yang juga cerah. Kami janji
bertemu Sohyun di Hongdae exit 9 pukul 11.00 siang. Maksud hati sekalian makan
siang bersama. Sohyun memang berjanji membawa aku dan Rany mengitari Hongdae.
Ia ingin mengenalkan tempat-tempat terkenal di Hongdae dan tempat nongkrong
anak-anak muda di Hongdae. Sekali lagi mungkin bagi yang belum mengerti,
Hongdae adalah singkatan dari Hongik Daehakyo dimana bahasa Indonesianya adalah
Universitas Hongik. Daerah ini memang terkenal dengan youth spiritnya.
Aku
dan Rany dapat mencapai Hongdae exit 9 dengan cukup mudah karena kami hanya
perlu berjalan dari exit 2 lalu mencari tempat keluar exit 9. Di exit 9 ini pula
tempatnya Universitas Hongik berada. Kami duduk di sebuah tempat duduk karena
hingga pukul 11.00 lewat, kami belum melihat batang hidung Sohyun. Parahnya,
kami juga tidak bisa mengontak dirinya karena tidak ada wifi yang bisa
tersambung dengan blackberry kami.
Orang banyak sudah lalu lalang, matahari pun mulai meninggi. Kenapa Sohyun
tidak sampai-sampai ya? Apa kita yang salah tempat janjian? Oh ya, selama kami
menunggu, kami juga melihat pegawai MBC, salah satu stasiun televisi di Korea
Selatan yang melakukan demo. Mereka membawa beberapa spanduk besar dan meminta
bantuan masyarakat yang lewat untuk menandatangani semacam petisi.
Dengar-dengar kasusnya sih karena bos mereka membawa kabur sejumlah uang.
Mungkin karena itu pula beberapa waktu lalu variety
show Korea besutan MBC sempat berhenti proses produksinya seperti We Got Married (WGM).
Ketika
khawatir kami terus bertambah, tiba-tiba seorang gadis dari kejauhan
menghampiri kami. Ternyata benar Sohyun! Kami sangat lega karena bisa bertemu
dengannya lagi. Sohyun juga berterimakasih karena keluarganya senang dengan
oleh-oleh yang kami bawa dari Surabaya. Setelah berbasa basi sebentar,
dimulailah petualangan kami bertiga mengitari area Hongdae. Sohyun selaku tour guide menjelaskan beberapa hal
tentang dirinya, teman-temannya, serta kampusnya. Kami masuk ke salah satu
bangunan dimana restoran tempat kami makan siang ternyata berada di lantai 2
dan lantai satunya adalah butik baju. Sohyun menambahkan, “I often go to this
restaurant, either with my friends or with my boyfriend.” Siang itu, kami
menikmati naengmyeon untuk makan siang kami di restoran Yukssam Naengmyeon. Naengmyeon sendiri adalah mie dingin khas Korea
Selatan. Setiap orang mendapat satu porsi besar mangkok berisi mie dengan kuah
dinginnya. Ada beberapa es batu kecil di dalam kuah dimana es tersebut membantu
menyegarkan rasa naengmyeon itu sendiri. Sebelum menikmati naengmyeon, kita
harus menggunting-gunting dulu mienya karena sangat susah untuk menyantap
mienya dengan sumpit bila masih menggumpal. Namun, hal ini tampaknya menjadi
opsi karena bisa saja kita langsung memakannya tanpa mengguntingnya.
“Sohyun, why they
don’t give us spoon?” aku bertanya.
“Because we have to
lift up the bowl to drink the soup,” katanya sambil tersenyum.
Awalnya
sih terasa aneh karena di Indonesia, biasanya kita selalu menggunakan sendok
untuk makan makanan yang berkuah, Tapi kali ini, kita harus meminumnya langsung
dari mangkok. Kami menikmati naengmyeon yang ternyata super lezat itu. Sejak
menikmati Yukssam Naengmyeon dan
pulang dari Korea Selatan, Rany tampaknya ketagihan makan naengmyeon. Satu hal
lagi, air mineral di Korea Selatan, rata-rata memang semuanya gratis. Kita
semua dapat mengambil sendiri gelas yang telah disediakan dan mengambil air
mineral sepuasnya (andai saja hal yang sama berlaku di Indonesia, tapi sepertinya
tidak mungkin, setiap orang pasti akan membawa galon air mineral kemana-mana).
Saat mau membayar, Sohyun melarang kami mengeluarkan dompet. Ternyata ia memang
berencana untuk membelikan kami makan siang. Kami merasa sungkan dan berusaha
tetap membayar, tapi Sohyun tetap bersikeras untuk membayar makan siang kami.
Aku dan Rany merasa ini berkat dari Tuhan untuk menghemat, jadi ya kami
berterima kasih kepada Sohyun karena sudah membelikan kami makan siang yang
lezat. Aku lupa berapa tepatnya harga seporsi naengmyeon, tapi kalau tidak
salah harganya 5,000 won (Rp 42.500,00) untuk satu porsinya.
Setelah
perut puas, hati super senang (karena ditraktir makan), semangat kembali penuh
untuk mengitari Hongdae. Kami berputar, terus jalan, belok kanan, belok kiri,
naik dan turun jalan curam, melewati banyak toko-toko yang menjual berbagai
macam barang khas remaja. Di Hongdae banyak sekali terdapat butik yang menjual
pakaian dan aksesoris. Selain itu, banyak sekali klub malam di daerah sini
karena anak muda Korea Selatan sebagian besar senang berpesta saat malam.
Klubnya pun bermacam-macam tergantung musik yang disukai oleh masing-masing
pribadi. Saat kami berputar-putar, kami juga menemukan salah satu spot yang
sangat familiar buat aku dan Rany. Kebetulan kami berdua penggemar Running Man
dan taman bermain di Hongdae yang kami temukan ini ternyata memang menjadi
salah satu spot permainan. Sohyun menjelaskan, memang taman bermain ini banyak
digunakan untuk lokasi syuting. Bahkan saat kami datang ke sanapun sedang ada
syuting dari KBS. ENtah syuting drama atau video klip, tapi kami hanya dapat
melihat dari jauh. Mungkin bagi pecinta Running Man pasti tahu bila melihat
kembali episode 59 edisi Hip Hop Special.
Di taman bermain Hongdae lah mereka menyelesaikan misi pertama mereka.
Puas
mengabadikan beberapa gambar, kami melanjutkan perjalanan dan sampailah kami di
depan sebuah gerbang besar yang menurut kami cukup megah. Sohyun lalu berkata,
“So, this is my university.” Ah, ternyata ini adalah gerbang Hongik University.
Kami kagum karena berbeda sekali dengan universitas tempat kami merajut
pendidikan. Bukannya menjelek-jelekkan, namun Universitas Hongik menurut kami
bersih dan sangat nyaman untuk menjadi tempat belajar. Kami berkata pada
Sohyun, “Our university is lot smaller than your university.” dan Sohyun hanya
bisa berkata “Ah, really?” Di depan sudah berdiri gerbang besar dan untuk
mencapai gedung-gedungnya, kami harus berjalan sekitar dua menit. Kebetulan hari
itu masih libur sehingga tidak banyak mahasiswa yang datang ke kampus (sayang
sekali kami tidak bisa cuci mata dengan puas). Di hari itu pula terdapat
pameran seni di Universitas Hongik dan Sohyun mengajak kami untuk
melihat-lihat. Pamerannya terletak di Hongik Museum of Art. Dosen di sana
membuat sejumlah patung yang bertemakan manusia. Banyak sekali patung manusia
berwarna warni bertebaran di sana sini. Sohyun juga menjelaskan beberapa gedung
dimana tiap jurusan berada. Pacarnya juga berkuliah di Universitas Hongik,
hanya saja pacar Sohyun mengambil jurusan hukum dan Sohyun sendiri mengambil
jurusan Inggris.
Waktu
terus berputar seakan tidak mau beristirahat sejenak. Kami melanjutkan
perjalanan mengelilingi Hongdae dan berhenti di sebuah kafe bernama dal.komm. Kafe ini menjadi spot terakhir
pemberhentian kami serta tempat perpisahan kami dengan Sohyun. Ia akan pergi
bersama pacarnya setelah ini. Setelah kami memesan minuman, kami naik ke atas
(kafe ini memiliki dua lantai) dan diberikan sebuah alat berbentuk segi enam.
Bila alat ini bergetar dan lampu merah berkedip-kedip, tandanya pesanan kami
sudah siap dan kami harus mengambil pesanan itu (sangat berbeda dengan
Indonesia dimana petugas kafe akan meneriakkan nama kita). Tidak lama kemudian
pacar Sohyun datang dan tentu kami tidak akan melewatkan hal paling penting,
BERFOTO. Sohyun meminta tolong pacarnya (yang namanya kami tidak ingat) untuk
mengambil foto kami bertiga. Setelah berfoto dan mengucapkan sampai jumpa,
tinggallah aku dan Rany berdua. Kami benar-benar bersyukur bertemu dengan teman
sebaik Sohyun. Ia ramah dan mau berusaha untuk Kami tahu perjalanan kami masih
berlanjut dan tentunya akan semakin serukarena kami akan mengunjungi
Gwanghwamun dan Dongdaemun!
By: @xenwoo
No comments:
Post a Comment